asean.or.id – Pemerintah Kabupaten Bogor berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian RI untuk menyelenggarakan Peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189 pada 20-21 September 2025. Acara ini, yang berlangsung selama dua hari, menggabungkan perayaan, inovasi teknologi, dan penghargaan untuk memajukan sektor peternakan dan perikanan. Oleh karena itu, kegiatan seperti kontes ternak, pameran UMKM, dan peluncuran teknologi baru menjadi sorotan utama.
Peringatan Hari Peternakan Perkuat Sinergi Nasional
Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wakil Menteri Pertanian H. Sudaryono, dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. drh. Agung Suganda M.Si menghadiri acara ini. Selain itu, tokoh peternakan Sutiyoso dan influencer Irfan Hakim turut memeriahkan suasana. Dengan demikian, kolaborasi ini memperkuat hubungan antara pemerintah daerah, pusat, dan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan.
Nurhayati, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, menegaskan bahwa acara ini bertujuan menghargai peternak berprestasi. “Kami berupaya menjadikan Bogor sebagai pusat inovasi peternakan,” katanya. Untuk itu, panitia memberikan penghargaan kepada peternak domba dan insan peternakan nasional.
Inovasi Teknologi Pendukung Peringatan Hari Peternakan
Panitia meluncurkan alat pengolahan pakan ternak terbaru yang menghasilkan pakan kering secara efisien. Alat ini membantu peternak mengurangi biaya operasional. Selanjutnya, Pemkab Bogor memperkenalkan Mobil Pelayanan Ikan Terpadu, sebuah inovasi untuk memeriksa kualitas air, kesehatan ikan, dan mendeteksi penyakit. “Ambulans ikan” ini menjadi solusi cepat bagi peternak ikan.
“Kami menempatkan Bogor sebagai pelopor di sektor perikanan,” ujar Nurhayati. Oleh karena itu, teknologi ini memungkinkan peternak meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha mereka.
Kontes Domba Jadi Magnet Peringatan Hari Peternakan
Kontes domba tingkat nasional menarik lebih dari 400 ekor domba dari berbagai daerah. Acara ini mengukuhkan Bogor sebagai sentra peternakan domba terbesar di Indonesia. Selain itu, peternak memamerkan kambing dan sapi dalam kontes serupa. Pameran produk peternakan, pelepasan rumpun galur ternak, dan pertunjukan ketangkasan domba garut menambah kemeriahan.
Sebanyak 39 perusahaan mitra peternakan dan 62 UMKM memamerkan produk seperti susu, daging, dan olahan pakan ternak. Misalnya, pasar tani murah dan gerakan konsumsi telur serta daging ayam mendorong masyarakat mengonsumsi pangan bergizi.
Tema Strategis untuk Ketahanan Pangan
Acara ini mengusung tema “Peternak Sehat, Peternak Sejahtera, Indonesia Maju.” Tema ini menegaskan bahwa kesehatan ternak mendukung ketersediaan pangan. Wakil Menteri Pertanian H. Sudaryono menyatakan, “Peternakan menjadi tulang punggung ketahanan pangan.” Dengan demikian, pemerintah menggelar vaksinasi ternak gratis, seminar, dan webinar internasional untuk meningkatkan kapasitas peternak.
Selanjutnya, kegiatan seperti talk show kesehatan hewan dan partisipasi pada pameran ILDEX di BSD memperluas pasar produk peternakan Indonesia. Ini menunjukkan komitmen untuk menghubungkan peternak lokal dengan pasar global.
Tantangan dan Langkah ke Depan
Meskipun sukses, sektor peternakan menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga pakan dan penyakit hewan. Untuk itu, pemerintah berupaya menstabilkan pasokan pakan dan memperluas akses teknologi. Contohnya, Mobil Pelayanan Ikan Terpadu dapat menjadi model untuk daerah lain. Selain itu, acara ini mempromosikan potensi lokal Bogor, seperti domba garut dan produk UMKM, untuk meningkatkan daya saing.
Peringatan Hari Peternakan 2025 di Bogor menjadi langkah strategis untuk memajukan sektor peternakan. Dengan inovasi, kolaborasi, dan penghargaan, acara ini memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Maju 2045.