Asean.or.id – Shila Amzah mengungkapkan bahwa dia memiliki “circle” atau lingkaran pertemanan yang sangat mendukungnya.
Penyanyi terkenal Shila Amzah baru-baru ini membuka suara mengenai pandangan dan sikapnya terhadap isu hubungan persahabatan di kalangan individu dengan latar belakang keluarga tidak utuh. Dalam sebuah wawancara, Shila, yang bernama asli Nurshahila Amir Amzah, menyatakan bahwa dia menolak saran untuk menghindari orang-orang dengan pengalaman dari keluarga berantakan. Menurutnya, pandangan tersebut terlalu sempit dan tidak mencerminkan kenyataan hidup yang di hadapi banyak orang.
BACA JUGA : Pengorbanan Seorang Tukang Becak: Kisah Sedih di Aceh
Keluarga Tidak Utuh: Realitas yang Harus Di terima
Shila juga mengakui bahwa di sekitar kita, banyak individu yang datang dari latar belakang keluarga yang bermasalah. Dia berpendapat bahwa setiap orang memiliki cerita dan pengalaman yang membentuk mereka menjadi sosok yang kini kita kenal. Oleh karena itu, menjauhkan diri dari mereka hanyalah akan merugikan diri sendiri, karena kita bisa kehilangan kesempatan untuk belajar dan bertumbuh bersama.
Menolak Stigma
Dalam wawancara tersebut, Shila kemudian menyoroti pentingnya menolak stigma negatif terhadap mereka yang berasal dari keluarga yang tidak utuh. Dia percaya bahwa diskusi mengenai isu ini harus lebih terbuka dan inklusif. Dengan menolak untuk mendiskriminasi individu berdasarkan latar belakang keluarganya, kita membuka pintu untuk saling memahami, menghargai, dan menemukan kekuatan dalam perbedaan.
Menciptakan Lingkaran Positif
Shila mengungkapkan bahwa dia memiliki “circle” atau lingkaran pertemanan yang sangat mendukungnya. Lingkaran tersebut, yang antara lain berisi individu yang memiliki latar belakang keluarga yang beragam, telah menjadi tempatnya untuk bertumbuh dan belajar. Ia menyatakan, “Saya menciptakan lingkungan di sekitar saya sendiri, di mana setiap orang di hargai tanpa memandang latar belakang keluarganya.”
Belajar dari Setiap Pengalaman
Setiap individu yang memasuki hidup Shila membawa pelajaran bernilai. Ia menyadari bahwa hubungan persahabatan tidak harus di tentukan oleh kesempurnaan. Sebaliknya, pengalaman pahit dan manis yang di bawa oleh masing-masing individu dapat menjadi sumber kekuatan bersama. Shila menekankan pentingnya untuk saling berbagi dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup ini.
Perubahan Sosial Melalui Kesadaran
Pernyataan Shila menggambarkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap individu yang berasal dari keluarga yang tidak utuh. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kenyataan tersebut, kita dapat memupuk empati di tengah masyarakat yang sering kali menghakimi. Masyarakat harus menyadari betapa banyak individu berbakat dan mulia yang dapat kita temui di luar batasan stereotip tersebut.
Kesimpulan: Merayakan Keberagaman Sebagai Kekuatan
Dalam dunia yang semakin kompleks saat ini, pandangan Shila Amzah sangat relevan. Ia mengajak kita untuk membuka pikiran dan hati, serta berani menjalin relasi dengan mereka yang memiliki latar belakang berbeda. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengembangkan diri sendiri, tetapi juga berkontribusi terhadap pembentukan masyarakat yang lebih inklusif dan empatik. Di tengah berbagai tantangan dan perpecahan, berkumpul dan berteman dengan mereka yang beragam dapat membawa warna dan makna baru dalam hidup kita.
