Wah, ada kabar seru nih dari dunia tinju! Baru-baru ini, sebuah video lama dari legenda tinju, Larry Holmes, kembali jadi perbincangan hangat.
Dalam video itu, Holmes dengan tegas menyebut George Foreman penipu terbesar dalam sejarah tinju kelas berat. Penipu? Apa iya, sih? Yuk, kita bedah bareng-bareng!
Siapa Sih Larry Holmes Itu? Sang “Easton Assassin” yang Legendaris
Buat yang belum kenal, Larry Holmes ini bukan petinju sembarangan. Ia dijuluki The Easton Assassin berkat pukulan jab kirinya yang super tajam.
Coba bayangkan, dari 75 pertarungan, ia berhasil mencatat 69 kemenangan! Deretan prestasinya juga bikin melongo, antara lain:
- Memenangkan gelar juara dunia kelas berat dan mempertahankannya selama tujuh tahun berturut-turut (1978-1985).
- Mengalahkan petinju top seperti Tim Witherspoon dan Trevor Berbick.
- Bahkan, pernah menumbangkan sang ikon Muhammad Ali.
Jadi, bisa dibilang Holmes ini salah satu petinju paling dominan di eranya, dengan rekor yang fantastis.
George Foreman: Raja Comeback dan Juara Dunia Tertua
Nah, sekarang giliran George Foreman. Ia adalah legenda lain di ring tinju yang punya cerita unik banget. Bayangkan, ia mencetak sejarah fenomenal saat mengalahkan Michael Moorer di tahun 1994.
Kemenangan itu menjadikannya juara dunia kelas berat tertua sepanjang masa, sebuah rekor yang sampai sekarang belum terpecahkan! Luar biasa, kan?
Meski Holmes dan Foreman sama-sama di puncak karier, anehnya mereka berdua nggak pernah satu ring. Pertarungan impian ini nyaris terjadi di tahun 90-an, tapi entah kenapa selalu gagal terwujud.
Mengapa Holmes Menuding George Foreman “Penipu Terbesar”?
Inilah bagian yang paling bikin penasaran. Larry Holmes punya alasan kuat di balik tudingannya kepada George Foreman penipu terbesar. Dalam klip video yang viral itu, Holmes blak-blakan bilang, “Semua orang tahu George Foreman tidak bisa bertinju.”
Holmes juga menyebutkan bahwa Foreman pernah kalah dari dua nama, yaitu Tommy Morrison (pada 1993) dan Shannon Briggs (pada 1997).
Pertarungan melawan Shannon Briggs bahkan jadi laga terakhir Foreman sebelum pensiun di usia 48 tahun, dengan rekor 76 kemenangan dan 5 kekalahan.
Menurut Holmes, Foreman itu seolah menghindari pertarungan dengannya, dan kemampuannya terlalu dilebih-lebihkan. Sebuah klaim yang cukup berani, ya?
Dua Legenda, Dua Warisan Berbeda
Terlepas dari kontroversi ini, kedua legenda tinju ini punya warisan yang tak bisa dipungkiri dalam sejarah tinju kelas berat.
Holmes dikenang karena teknik tinjunya yang tajam dan ketahanannya di ring. Sementara itu, Foreman… nah, Foreman lebih dari sekadar sabuk juara. Kisah comeback-nya di usia senja, setelah lama absen, benar-benar jadi inspirasi banyak orang.
Pada akhirnya, apakah George Foreman penipu terbesar atau bukan, itu kembali ke perspektif masing-masing. Yang jelas, mereka berdua adalah ikon yang telah memberikan warna tak terlupakan dalam dunia legenda tinju.
Bagaimana menurut Anda?
