Dunia sepak bola Indonesia sempat dihebohkan dengan sebuah kabar tak sedap: Jepang akan keluar dari AFC. Rumor ini menyebar luas bak api di padang ilalang, bahkan sampai menjadi perhatian serius di kancah internasional. Namun, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, baru-baru ini angkat bicara dan menegaskan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.
Klarifikasi PSSI: Jepang Tidak Keluar dari AFC!
Yunus Nusi dengan tegas membantah semua spekulasi yang beredar. Menurutnya, media-media di Indonesia terlalu cepat terpancing oleh informasi yang tidak memiliki sumber valid. Kejadian ini bahkan sempat membuat delegasi Indonesia di ajang AFC Awards Riyadh merasa “dicecar” oleh anggota dan dan media AFC lainnya. Bayangkan, betapa terkejutnya mereka dengan pemberitaan yang tidak berdasar!
Hoaks yang Bikin Geger Dunia Bola
Dalam konferensi persnya pada Jumat (24/10/2025), Yunus Nusi bercerita, “Teman-teman media ingat, AFC media sangat memantau pemberitaan di tanah air. Kami di Riyadh dicecar oleh anggota AFC dan media mereka soal kevalidan berita itu.” Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari sebuah berita yang tidak diverifikasi.
“Mereka heran dan mempertanyakan sumbernya, karena dinilai media di Indonesia menyebarkan berita tidak benar,” tambahnya. Jelas sekali bahwa kepercayaan adalah kunci, dan PSSI berupaya keras untuk menjaga itu.
Pentingnya Berita Valid: Pelajaran untuk Kita Semua
- Kabar Jepang keluar dari AFC adalah hoaks yang tidak berdasar.
- Media diharapkan lebih cermat dalam menyaring informasi.
- Pemberitaan tanpa sumber valid bisa merusak reputasi dan memicu pertanyaan dari komunitas internasional.
Misi Berat Erick Thohir: Pulihkan Kepercayaan Internasional
Di tengah polemik rumor ini, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, sedang berjuang keras memulihkan kembali kepercayaan komunitas sepak bola internasional terhadap Indonesia. Sebelumnya, ada beberapa peristiwa yang sempat menimbulkan dampak reputasional yang cukup besar.
Badai Reputasi dan Upaya Bangkit
Beberapa insiden yang menjadi sorotan meliputi:
- Pengakhiran kerja sama lebih awal dengan tim kepelatihan Patrick Kluivert dkk.
- Kegagalan Timnas di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang memicu banyak kecaman di media sosial.
Peristiwa-peristiwa ini tentu bukan hal mudah bagi PSSI. Erick Thohir menegaskan, “Ini pelajaran buat kita semua. Kita harus hati-hati. Kepercayaan internasional tidak datang begitu saja. Harus dijaga dan dibangun.”
Memilih Pelatih Timnas: Jangan Terburu-buru!
Akibat kekosongan posisi pelatih senior, Timnas Indonesia kemungkinan tidak akan ambil bagian dalam FIFA matchday periode November 2025. Periode ini akan dimaksimalkan untuk Timnas Indonesia U-23.
Erick Thohir tidak mau terburu-buru menunjuk pelatih baru. “Yang pasti, tidak mudah dan tidak bisa buru-buru mencari pelatih karena kondisi ini. Saya harus sosialisasi ke sepak bola internasional tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan berusaha meraih kembali kepercayaan komunitas sepak bola dunia terhadap kita,” tegasnya.
Ini adalah langkah bijak untuk memastikan pilihan terbaik demi perkembangan sepak bola nasional yang berkelanjutan, bukan sekadar solusi instan.
Klarifikasi dari PSSI mengenai rumor Jepang keluar dari AFC ini menjadi pengingat penting bagi kita semua. Informasi yang akurat adalah fondasi utama dalam membangun dan menjaga hubungan baik, baik di tingkat lokal maupun internasional. Mari bersama-sama mendukung upaya PSSI dalam menjaga integritas sepak bola Indonesia.
